Luwu Utara, NUSANTARA HEBAT.CO.ID — Wakil Bupati Luwu Utara, Jumail Mappile, bersama keluarga, akhirnya memasuki rumah jabatan wakil bupati (wabup), Sabtu (9/3/2025). Rumah jabatan (rujab) wakil bupati ini berada di jalan Andi Djemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara.
Rujab wabup berada tidak jauh dari rujab bupati. Kedua rujab tersebut berada berdekatan dengan Bandar Udara (Bandara) Andi Djemma, Masamba. Sebelah kanan rujab bupati juga terdapat tugu yang sangat bersejarah di Luwu Utara, yaitu tugu Masamba Affair.
Acara masuk rujab wabup ini juga dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama, yang dihadiri beberapa pejabat penting, di antaranya Bupati Andi Abdullah Rahim, anggota DPRD Sulsel Andi Syafiuddin Patahuddin, dan mantan anggota DPR-RI, Andi Rahmat.
Terlihat pula beberapa tokoh Tana Luwu, di antaranya dr. Abubakar Malinta, mantan Sekda Luwu Utara Armiady, para kepala perangkat daerah, serta para pejabat dan ASN Pemda Kabupaten Luwu Utara. Acara ini berlangsung sederhana, dan penuh khidmat.
Dalam sambutannya, Wabup Jumail Mappile menyampaikan terima kasih kepada tamu undangan yang hadir.
“Sebagai tuan rumah, tentu saya menyampaikan terima kasih kepada kita semua yang telah meluangkan waktunya untuk hadir di tempat ini,” ucap Jumail.
“Mungkin acara ini kelihatan sederhana, tetapi ini tidak mengurangi makna atas kehadiran kita semua. Untuk itu, sekali lagi, saya ucapkan terima kasih atas kehadiran kita semua, dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas jamuan kami ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Andi Rahmat, yang diberi amanah membawakan tausiyah menjelang buka puasa, mengatakan bahwa salah satu aspek yang paling penting dalam ibadah puasa adalah kemudahan. Hal ini diperkuat dalam Al Qur’an pada surah Al Baqarah ayat 183.
“Allah SWT menyebutkan bahwa salah satu aspek paling penting dalam ibadah puasa ini adalah kemudahan. Ayat tentang mudahnya Islam justru diletakkan berbarengan dengan ayat tentang puasa yang berat sekali bagi sebagian orang,” tutur Andi Rahmat.
Kemudian Andi Rahmat mengutip surah Al Baqarah (183). Bunyinya, “Yaa ayyuhalladzina aamanu, kutiba ‘alaikumus-siyamu, kamaa kutiba ‘alallazina ming qab’likum la allakum tattaqun.” Ayat ini dinilai sulit bagi sebagian orang, tetapi di ayat berikutnya, Allah menjanjikan kemudahan.
“Yuridullahu bikumul yusra wala yuridu bikumul ‘usra”, yang berarti, “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu”. “Jadi, Allah mewajibkan kepada kita untuk puasa bukan buat kita susah, tetapi buat kita mudah,” kakak kandung Bupati ini.
“Jadi, dalam berpuasa ada kemudahan-kemudahan luar biasa yang Allah berikan kepada kita. Salah satu kemudahan itu adalah mudahnya kita dalam berpuasa. Yang dimaksud kemudahan di sini adalah kemudahan menjalani ibadah puasa Ramadan,” tandasnya.