Example floating
Example floating
BeritaDaerahLuwu Utara

Wakil Ketua DPRD Luwu Utara Karemuddin Hadiri Prosesi Ogoh-Ogoh di Cendana Putih

8
×

Wakil Ketua DPRD Luwu Utara Karemuddin Hadiri Prosesi Ogoh-Ogoh di Cendana Putih

Sebarkan artikel ini

Luwu Utara, NUSANTARA HEBAT.CO.ID –– Wakil Ketua DPRD Luwu Utara, Karemuddin, menghadiri prosesi Ogoh-Ogoh dalam rangka menyambut Tahun Baru Saka 1947/2025 M di Desa Cendana Putih, Kecamatan Mappedeceng, Jumat (28/3/2025) malam.

Prosesi ini berlangsung meriah dengan kehadiran umat Hindu se-Kecamatan Mappedeceng dan masyarakat sekitar yang antusias menyaksikan jalannya arak-arakan.

Ogoh-ogoh yang terbuat dari anyaman bambu dan kertas warna-warni diarak keliling desa sebagai simbol mengusir sifat-sifat negatif manusia sebelum menyambut hari Nyepi.

Setelah diarak, Ogoh-ogoh tersebut dibakar sebagai simbol pemusnahan energi negatif. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Cendana Putih, Ketut Darmawan, S.Sos., menjelaskan bahwa pembakaran Ogoh-Ogoh merupakan ritual untuk menetralisir sifat angkara dalam diri manusia sebelum memasuki Catur Brata Penyepian.

“Pembakaran Ogoh-ogoh ini adalah bentuk introspeksi diri agar kita dapat menyambut Nyepi dengan hati dan pikiran yang bersih,” ujar Ketut Darmawan.

Sementara,Wakil Ketua DPRD Luwu Utara, Karemuddin, mengapresiasi kegiatan ini dan mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama prosesi berlangsung.

“Saya sangat menghargai kekompakan dan kebersamaan masyarakat dalam menjaga toleransi dan persaudaraan lintas agama. Mari kita bersama-sama menjaga ketertiban dan merawat kerukunan di Luwu Utara,” kata Karemuddin.

Kepala Desa Cendana Putih, Putu Darmawan, S.Pd., juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran Karemuddin dalam kegiatan tersebut.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Karemuddin yang selalu mendukung kegiatan kami, meskipun berbeda keyakinan. Hal ini menunjukkan sikap toleransi yang patut diteladani,” ujar Putu Darmawan.

Prosesi Ogoh-Ogoh berlangsung aman dan lancar, mencerminkan harmonisasi antarumat beragama di Luwu Utara. Keberagaman yang ada justru memperkuat persatuan, khususnya dalam menjaga kerukunan dan kedamaian.















Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *