Luwu Utara,Nusantarahebat.co.id —– Target tanam padi di Kabupaten Luwu Utara untuk musim tanam Oktober 2024 – Maret 2025 (Okmar) dan April – September 2025 seluas 47.224 hektare (ha).
Target ini disepakati dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Luas Tambah Tanam (LTT) tingkat Kabupaten yang dihadiri oleh seluruh Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
Rakor ini juga dihadiri Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 1403 Palopo Marthen Luther, BPS Luwu Utara, Kabid Tanaman Pangan Abdul Muhtar, serta POPT Provinsi Sulsel, Sarialam.
Rakor dibuka Plt. Kadis Pertanian, Made Sudana. Dalam sambutannya, Made berharap seluruh pihak bisa menyukseskan swasembada pangan yang merupakan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Sesuai dengan program Asta Cita dari Bapak Presiden Prabowo, bahwa salah satu program asta cita beliau adalah bagaimana mendukung dan mencapai swasembada pangan,” kata Made.
“Untuk itu, melalui pertemuan ini, bisa memberikan manfaat dan solusi terbaik agar segala permasalahan yang terkait dengan data statistik pertanian bisa diselesaikan bersama,” harap Made.
Eks Koordinator BPP Kecamatan Tanalili ini menyebutkan bahwa ada beberapa program yang dihadirkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mendukung program Asta Cita tersebut.
Program yang dimaksud Made Sudana itu di antaranya adalah percepatan tanam, perluasan areal tanam, mengaktifkan lahan tidur agar kembali produktif, serta pompanisasi.
“Program-program ini harus kita dukung bersama, tentu melalui sinergi dan berkolaborasi dengan TNI dan Polri. Untuk itu, kita butuh data valid agar kebijakan yang diambil tidak keluar dari sasaran,” jelasnya.
“Makanya kita perlu data-data yang sederhana saja, seperti berapa luas tanam bulan ini, berapa luas panennya, dan seterusnya, dan seterusnya,” jelas Made menambahkan.
Lanjut Made mengatakan bahwa Rakor LTT ini adalah bagian dari upaya multipihak untuk menyinkronkan seluruh data statistik pertanian agar tepat dalam menentukan kebijakan pembangunan pertanian.
“Kita bertemu di sini, tujuannya bagaimana menyatukan data agar dalam menentukan kebijakan betul-betul searah dan sejalan, satu kata satu gerak untuk mendukung asta cita Presiden,” imbuhnya.
Sementara Pabung Kodim 1403 Palopo, Marthen Luther, menyebutkan bahwa ada tiga hal penting yang mesti dipahami seluruh PPL dan petani di lapangan, yaitu luas lahan, luas tanam dan luas panen.
“Saya berharap nantinya teman-teman PPL ini dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan Babinsa dalam mewujudkan program pemerintah, yaitu swasembada pangan,” ucap Marthen Luther.
Sementara untuk para Koordinator BPP, diharap terus menjalin komunikasi dengan Danramil di wilayahnya masing-masing. “Kita mesti bekerja dengan cepat, tepat, dan terkontrol,” tegas dia.
Marthen berjanji, pihaknya akan terus melakukan pendampingan bersama PPL di lapangan karena sudah diperkuat dengan dilakukannya penandatanganan kerja sama (MoU) antara TNI dan Pemerintah.
“Intinya, kami siap menerima tugas negara ini karena memang sudah ada kesepakatan bersama melalui Penandatanganan MoU. Sekali lagi, kami siap diajak, termasuk kami siap dikoreksi,” tandasnya.
Sebelumnya, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Abdul Muhtar, mengajak seluruh pihak untuk tetap bekerja dan berkinerja dalam rangka mewujudkan mimpi swasembada pangan pemerintah.
“Apapun kondisinya, kita tetap harus bekerja, suka tidak suka, ini sudah menjadi tugas kita untuk bersama-sama kita wujudkan dengan bersama pula. Kita siap wujudkan swasembada pangan,” kuncinya.